Sabtu, 12 Desember 2009

Azimut Juli 09

Laput

KCB Menuai Sukses

Dakwah tak sekedar hanya bisa dilakukan dengan kumpul bersama dalam pengajian. Aneka ragam media dakwah pun bisa dilakukan, saat ini yang paling sering kita lihat adalah media elektronik. Saat ini media menjadi wadah yang tepat dalam berdakwah. Karena media dapat digunakan kapan dan di mana saja.
Menjamurnya media, film menjadi salah satu ladang dalam dakwah. Salah satu film karya anak bangsa adalah film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) yang diambil dari novel best seller. Film ini menjadi fenomena paling banyak jumlah penonton dan berhasil masuk ke dalam rekor MURI.
Pesan yang diambil dalam film ini salah satunya adalah memelihara pergaulan dalam Islam. Dosen Usahid, Asep Sugiarti mengaku, film KCB syarat dengan nilai pergaulan islami.
”Bagaimana cara berinteraksi antara cewek dengan cowok dan tata cara pergaulan dengan lawan jenis dalam Islam,” kata Asep, saat dijumpai Buletin Azimut, belum lama ini.
Senada dengan Asep, Dosen Usahid lainnya, Farah Liza Adnan mengatakan, KCB mengajarkan kita kerapihan dalam penampilan.
”Tingkah laku yang mengajarkan harus dipikirkan dahulu,” ucap Dosen Fakultas Hukum itu.
Film KCB menjadi sebuah fenomena tersendiri. Bukan hanya generasi muda, bahkan orang tua berbondong-bondong mengajak keluarganya untuk menonton dahsyatnya alur cerita KCB. Banyak hikmah yang bisa diambil dari film yang dibintangi oleh Alice Norin itu.
”Menjadikan orang yang mempunyai tekad yang kuat, bertanggung jawab, tidak mementingkan diri sendiri, tegas dalam hal apapun dan mempunyai sifat mandiri. Pengaruh untuk hidup saya, karena itu sebagai motivasi dalam keseharian saya,” ungkap Hana Khadijah, Mahasiswa Fakultas Ekonomi itu.
Berbeda dengan Hana, Menurut Rendy Virgiawan Fakultas Teknik, film ini tidak memberikan pengaruh untuk hidupnya karena terlalu berlebihan.
”Terlalu dramatisir penyajian dan segi penyampaian banyak makna yang terkandung di dalamnya,” pungkas Rendy. (ega, wt/q-q)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar