Ih... Toiletnya Jorok
Fasilitas kampus yang paling sering dipakai oleh semua orang adalah toilet. Sebagai salah satu fasilitas yang paling banyak digunakan mahasiswa, karyawan maupun tamu kampus. Untuk itu sebaiknya harus dilakukan perawatan yang benar, karena toilet merupakan cermin awal dari sebuah tempat.
Mahasiswa harus melaksanakan kewajiban, namun perlu diimbangi dengan timbal-balik yang setimpal dari apa yang sudah dibayar. Sudah membayar semester dengan harga tinggi tapi fasilitas yang di dapat tidak sebanding.
“Tidak kondusif, dengan bayaran besar, masa dapatnya hanya seperti ini jadi tidak sebanding” Kata Bunga, saat ditemui Buletin Azimut, beberapa waktu lalu. Banyak memang faslitas kampus yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Terutama kamar kecil/toilet, hal kecil namun memiliki pengaruh yang besar.
Hampir semua orang di kampus menggunakan toilet. Jadi wajar banyak orang jika menggunakan toilet, selalu berkomentar miring akan kondisi toilet kampus. Parahnya lagi, hampir semuanya berpendapat yang sama, dengan mengatakan ketidaknyamanannya dalam penggunaan toilet.
Sangat disayangkan, kampus besar dan cukup terkenal ini tidak memikirkan hal yang dianggap kecil tersebut. Banyak orang luar menganggap fasilitas yang diberikan kampus merupakan yang terbaik, tapi ada kenyatannya nol besar.
“Toiletnya seperti tidak diurus, kotor, becek, kacanya kotor seharusnya kacanya diganti atau paling tidak dilap. Beda dengan kampus lain yang toiletnya selalu dibersihkan sehabis orang memakainya jadi tidak kotor dan becek,” imbuh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2009 itu.
Rupanya pihak kampus tidak tinggal diam dengan kejadian seperti ini. Mulai seluruh toilet kampus, dalam waktu yang dekat ini akan mengalami perbaikan. “Mulai dari lantai satu akan dibongkar secara bertahap, pertama toilet dekat parkiran setelah itu baru dekat masjid karena memang pengunjung di toilet lantai satu paling banyak bila dibandingkan dengan lantai lainnya, pemakainya juga bukan mahasiswa saja, tamu maupun pengunjung luar yang akan shalat di masjid” kata Samsyudin.
Syamsudin berharap, agar mahasiswa bersabar dan menunggu perubahan, sehingga bisa menikmati kenyamanan toilet dua bulan yang akan datang. Lanjut Kepala Divisi Sumber Daya Fisik Usahid ini berpendapat, setiap tahunnya Usahid memiliki anggaran untuk perawatan dan pemeliharaan fasilitas. Namun itu semua terhalang oleh banyaknya kepentingan yang harus didahulukan.
“Sebenarnya untuk setiap tahunnya sudah ada biaya yang dikeluarkan kampus untuk perawatan dan pemeliharaan fasilitas namun semua itu ada kendala didana, karena ada prioritas kampus yang harus didahulukan sehingga tidak maksimal dalam perawatannya,” cerocos Syamsudin.
Bukan saatnya lagi beretorika ataupun sekedar konsep, yang kita butuhkan adanya pelaksanaan serta bukti. Kita tunggu aja ya!. q-q
Oase
Kekuatan doa
Makna pelajaran dari kehidupan tidak hanya di dapat dalam dunia pendidikan. Kadang pengalaman seseorang merupakan pelajaran yang sangat berharga untuk melalui derasnya kehidupan. Belum lama ini sahabat saya mengalami musibah, dimana anak, istri dan keluarganya terkena demam berdarah dengue (DBD) secara bersamaan. Secara bersamaan mereka harus masuk rumah sakit. Maka sahabat saya ini mencari rumah sakit yang bisa menampung keluarganya agar dirawat. Proses mencari rumah sakit di Bandung saat itu menjadi hal yang sulit, karena Bandung sedang dilanda wabah DBD. Sahabat saya ini hanya bisa pasrah dan berserah pada Allah. Dia terus berdoa agar Allah memberikan jalan yang terbaik untuk keluarganya.
Setelah nyaris dua hari berkeliling mencari rumah sakit yang bisa menangani keluarganya, akhirnya Allah membuka pertolongan-Nya yang teramat indah. Allah menolong sahabat saya dengan menempatkan keluarga mereka di sebuah rumah sakit yang justru sangat dekat dengan rumahnya....Subhanallah ...ini adalah hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya karena selama ini rumah sakit yang dekat dengan rumahnya itu dikenal sebagai rumah sakit bersalin, tapi ternyata dengan kehendak Allah, RS itu bersedia menolong dan menanganinya dengan sangat baik.
Bahkan yang luar biasa keluarganya mendapatkan sebuah ruangan eklusive dengan 3 bed, pas dengan jumlah anggaota keluarganya yang sedang sakit..Subhanallah..inilah hasil kekuatan sebuah doa yang dilontarkan dengan penuh harap kepada Allah yang Maha Menolong hambanya.
Sahabat, kejadian yang mungkin kita anggap kecil, sesungguhnya adalah sebuah ayat dari Allah. Allah telah menunjukkan pada sahabat saya bahwa Dia selalu ada didekat kita. Menantikan kita berdoa dan mengabulkannya. Allah selalu ada ..Maka berdoalah dan Dia akan mengabulkan doa-doa kita. Me
Embun
Keseimbangan
Seimbang dalam hal apa? Kali ini yang akan dibahas adalah keseimbangan antara ibadah ghairu mahdhoh (kuliah, aktivitas di luar kuliah, dll) dengan ibadah mahdhoh. Hablumminannas dengan habluminallah. Hati berjalan menuju Allah dengan kekuatannya sendiri (dengan pertolongan Allah tentu saja). Kalau seseorang sakit karena virus hati, maka kekuatan hati akan lemah. Jika kekuatan itu musnah semuanya, maka terputuslah ia dari Allah. Sedangkan untuk kembali akan sangat sulit.
Imam Ibnul Qoyyim berkata, "Di dalam hati ada kekacauan yang tidak dapat ditertibkan kecuali datang kepada Allah. Ada kotoran yang tidak dapat dihilangkan kecuali mendekatkan diri pada Allah. Ada kegelisahan yang tak dapat tenang kecuali berkelompok karena Allah dan segera menuju pada-Nya. Ada api kesedihan yang tak dapat dipadamkan kecuali ridha atas putusan dan peritnah Allah, tetap bersabar sampai berjumpa dengan-Nya. Ada kebutuhan yang tak dapat dipenuhi kecuali harus mencintai dan kembali pada-Nya."
Bagaimana kita memperbaiki hati kita? Langkah pertama perbaikan menurut Imam Al Banna adalah Shalahu nafsi (memperbaiki jiwa). Hendaknya kita tidak merasa cukup terhadap apa yang ada pada kita. Perjalanan ini panjang, perbekalan kita minim dan jalan-jalan lain begitu banyak. Maka kita masih membutuhkan perbekalan, pertolongan dan uluran tangan Allah. Rasulullah SAW dan para sahabat pada siang hari sibuk mencari nafkah (dalam konteks ibadah) bagaikan singa, sedangkan malam harinya bagaikan rahib yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah saat makhluk lebih suka terlelap.
Menjaga hati itu sulit! Walau pun aktivitas kita mungkin di bidang da'wah (dalam rangka ibadah), tapi tanpa ada keikhlasan dalam hati....kelupaan kita bahwa yang kita lakukan semata-mata karena Allah. Jika hati kita sudah kesat, karena minimnya kita mendekatkan hati kita kepada Allah, maka pertolongan Allah akan terhenti.
Adapun cara-cara mendekatkan diri pada Allah banyak sekali, yaitu :
Pertama sholat tahajud secara rutin "Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah untuk sembahyang di malam hari kecuali sedikit daripadanya, yaitu seperduanya atau kurangilah sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur an perlahan-lahan. Sesungguhnya bangun di tengah malam itu adalah lebih tepat (untuk khusyu) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya pada siang hari kamu mempunyai urusan yang banyak. Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan." (Q.S. 73:1-8);
Kedua, Baca surat cinta dari Allah alias Al Qur'an dan terjemahnya/tafsirnya secara rutin (jangan kebanyakan mendengarkan lagu funky karena bisa membuat kebal hati terhadap ayat Allah);
Ketiga, tadabur alam. Keempat, tausiyah, dan terakhir rajin ke ta'lim untuk mendengarkan ceramah dan diskusi dan masih banyak lagi.
Jika itu kita lakukan, kesibukan-kesibukan yang kita lakukan akan terasa lebih ringan dan hati kita akan semakin peka dan open terhadap hidayah Allah, keikhlasan kita juga akan senantiasa terjaga. Jika ikhlas, Insya Allah kegiatan yang kita kerjakan semua adalah ibadah. Jika tidak ikhlas, walaupun kegiatan segunung yang sebenarnya bisa dijadikan ibadah, mungkin sebagian nggak ada artinya di mata Allah. Allah tidak melihat hasil, tapi usaha kita. Pertanyaannya adalah," Apakah kita sudah benar-benar berusaha?
Rasulullah bersabda,"Sesungguhnya Allah berfirman : Tidaklah seorang hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Kusukai selain dari amalan-amalan wajib dan seorang hamba-Ku senantiasa mendekat pada-Ku dengan melakukan amalan-amalan sunah, sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya, maka Aku-lah yang menjadi pendengarannya, dan sebagai tangan yang digunakannya untuk memegang dan kaki yang dia pakai untuk berjalan, dan apabila ia memohon pada-Ku pasti Kukabulkan, dan jika ia berlindung pada-Ku pasti Kulindungi." (HR. Bukhari ). Berbagai sumber
Oase
Kekuatan doa
Makna pelajaran dari kehidupan tidak hanya di dapat dalam dunia pendidikan. Kadang pengalaman seseorang merupakan pelajaran yang sangat berharga untuk melalui derasnya kehidupan. Belum lama ini sahabat saya mengalami musibah, dimana anak, istri dan keluarganya terkena demam berdarah dengue (DBD) secara bersamaan. Secara bersamaan mereka harus masuk rumah sakit. Maka sahabat saya ini mencari rumah sakit yang bisa menampung keluarganya agar dirawat. Proses mencari rumah sakit di Bandung saat itu menjadi hal yang sulit, karena Bandung sedang dilanda wabah DBD. Sahabat saya ini hanya bisa pasrah dan berserah pada Allah. Dia terus berdoa agar Allah memberikan jalan yang terbaik untuk keluarganya.
Setelah nyaris dua hari berkeliling mencari rumah sakit yang bisa menangani keluarganya, akhirnya Allah membuka pertolongan-Nya yang teramat indah. Allah menolong sahabat saya dengan menempatkan keluarga mereka di sebuah rumah sakit yang justru sangat dekat dengan rumahnya....Subhanallah ...ini adalah hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya karena selama ini rumah sakit yang dekat dengan rumahnya itu dikenal sebagai rumah sakit bersalin, tapi ternyata dengan kehendak Allah, RS itu bersedia menolong dan menanganinya dengan sangat baik.
Bahkan yang luar biasa keluarganya mendapatkan sebuah ruangan eklusive dengan 3 bed, pas dengan jumlah anggaota keluarganya yang sedang sakit..Subhanallah..inilah hasil kekuatan sebuah doa yang dilontarkan dengan penuh harap kepada Allah yang Maha Menolong hambanya.
Sahabat, kejadian yang mungkin kita anggap kecil, sesungguhnya adalah sebuah ayat dari Allah. Allah telah menunjukkan pada sahabat saya bahwa Dia selalu ada didekat kita. Menantikan kita berdoa dan mengabulkannya. Allah selalu ada ..Maka berdoalah dan Dia akan mengabulkan doa-doa kita. Me
Embun
Keseimbangan
Seimbang dalam hal apa? Kali ini yang akan dibahas adalah keseimbangan antara ibadah ghairu mahdhoh (kuliah, aktivitas di luar kuliah, dll) dengan ibadah mahdhoh. Hablumminannas dengan habluminallah. Hati berjalan menuju Allah dengan kekuatannya sendiri (dengan pertolongan Allah tentu saja). Kalau seseorang sakit karena virus hati, maka kekuatan hati akan lemah. Jika kekuatan itu musnah semuanya, maka terputuslah ia dari Allah. Sedangkan untuk kembali akan sangat sulit.
Imam Ibnul Qoyyim berkata, "Di dalam hati ada kekacauan yang tidak dapat ditertibkan kecuali datang kepada Allah. Ada kotoran yang tidak dapat dihilangkan kecuali mendekatkan diri pada Allah. Ada kegelisahan yang tak dapat tenang kecuali berkelompok karena Allah dan segera menuju pada-Nya. Ada api kesedihan yang tak dapat dipadamkan kecuali ridha atas putusan dan peritnah Allah, tetap bersabar sampai berjumpa dengan-Nya. Ada kebutuhan yang tak dapat dipenuhi kecuali harus mencintai dan kembali pada-Nya."
Bagaimana kita memperbaiki hati kita? Langkah pertama perbaikan menurut Imam Al Banna adalah Shalahu nafsi (memperbaiki jiwa). Hendaknya kita tidak merasa cukup terhadap apa yang ada pada kita. Perjalanan ini panjang, perbekalan kita minim dan jalan-jalan lain begitu banyak. Maka kita masih membutuhkan perbekalan, pertolongan dan uluran tangan Allah. Rasulullah SAW dan para sahabat pada siang hari sibuk mencari nafkah (dalam konteks ibadah) bagaikan singa, sedangkan malam harinya bagaikan rahib yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah saat makhluk lebih suka terlelap.
Menjaga hati itu sulit! Walau pun aktivitas kita mungkin di bidang da'wah (dalam rangka ibadah), tapi tanpa ada keikhlasan dalam hati....kelupaan kita bahwa yang kita lakukan semata-mata karena Allah. Jika hati kita sudah kesat, karena minimnya kita mendekatkan hati kita kepada Allah, maka pertolongan Allah akan terhenti.
Adapun cara-cara mendekatkan diri pada Allah banyak sekali, yaitu :
Pertama sholat tahajud secara rutin "Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah untuk sembahyang di malam hari kecuali sedikit daripadanya, yaitu seperduanya atau kurangilah sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur an perlahan-lahan. Sesungguhnya bangun di tengah malam itu adalah lebih tepat (untuk khusyu) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya pada siang hari kamu mempunyai urusan yang banyak. Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan." (Q.S. 73:1-8);
Kedua, Baca surat cinta dari Allah alias Al Qur'an dan terjemahnya/tafsirnya secara rutin (jangan kebanyakan mendengarkan lagu funky karena bisa membuat kebal hati terhadap ayat Allah);
Ketiga, tadabur alam. Keempat, tausiyah, dan terakhir rajin ke ta'lim untuk mendengarkan ceramah dan diskusi dan masih banyak lagi.
Jika itu kita lakukan, kesibukan-kesibukan yang kita lakukan akan terasa lebih ringan dan hati kita akan semakin peka dan open terhadap hidayah Allah, keikhlasan kita juga akan senantiasa terjaga. Jika ikhlas, Insya Allah kegiatan yang kita kerjakan semua adalah ibadah. Jika tidak ikhlas, walaupun kegiatan segunung yang sebenarnya bisa dijadikan ibadah, mungkin sebagian nggak ada artinya di mata Allah. Allah tidak melihat hasil, tapi usaha kita. Pertanyaannya adalah," Apakah kita sudah benar-benar berusaha?
Rasulullah bersabda,"Sesungguhnya Allah berfirman : Tidaklah seorang hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Kusukai selain dari amalan-amalan wajib dan seorang hamba-Ku senantiasa mendekat pada-Ku dengan melakukan amalan-amalan sunah, sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya, maka Aku-lah yang menjadi pendengarannya, dan sebagai tangan yang digunakannya untuk memegang dan kaki yang dia pakai untuk berjalan, dan apabila ia memohon pada-Ku pasti Kukabulkan, dan jika ia berlindung pada-Ku pasti Kulindungi." (HR. Bukhari ). Berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar