RESOLUSI 2010 (edisi Januari 2010)
Ira Nindya Rachman
Sebelumnya walaupun agak telat saya akan tetap mengucapkan selamat tahun baru masehi maupun muharam. Di awal tahun ini, kita sering mendengar kata resolusi “Apa resolusimu tahun ini?” sebenarnya apa arti dari kata resolusi tersebut jarang sekali ada yang mengetahuinya menurut kamus bahasa Indonesia.
Resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berupa tuntutan tentang suatu hal.
Berbagai macam pendapat untuk tahun 2010 tetapi dibalik semua itu apakah kita dapat melaksanakannya dengan baik? Dari tahun ke tahun pasti banyak sekali resolusi yang ingin dijalankan, menurut saya jawabannya hanya : "menjadi lebih baik lagi".
Dari jawaban tersebut saya berfikir untuk menjadi lebih baik adalah resolusi terbaik untuk suatu keputusan, baik dari segi dunia maupun akhirat. Ingatkah ada pepatah "hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin dan esok harus lebih baik dari pada hari ini". Renungkan apa yang terjadi di waktu lalu dan jika ada kesalahan jangan diulangi dan sebisa mungkin diperbaiki, misalnya di waktu yang lalu diri tidak dekat dengan Allah dengan atau ibadahnya kurang maka sebisa mungkin dekatkanlah diri pada Allah dengan ibadah kepadanya atau di waktu lalu mendapatkan nilai salah satu mata kuliah yang tidak bagus, maka resolusinya adalah belajar lebih giat lagi dan masih banyak contoh-contoh lainnya maka di tahun 2010 jadilah "lebih baik lagi dari sebelumnya”
* Mahasiswi Fakultas Ekonomi
Mencari Sosok Figur Modern Yang Berbudaya
Oleh : Ario Fajar*
Rasanya sangat sukar sekali mencari sesosok figur yang memiliki kesempurnaan baik dalam kehidupan pribadi ataupun yang berkaitan dengan profesinya, apalagi di zaman yang serba “mungkin” seperti saat ini. Mungkin salah, mungkin juga benar. Jadi, tidak ada kepastian istilahnya. Ibarat seperti mencari jarum ditumpukan jerami, susah ditemukan dan sulit mengenalinya jauh lebih dalam.
Manusia memang tidak ada yang sempurna, tapi saya yakin bahwa proses menuju kesempurnaan itu pasti ada dan terbuka. Tidak ada salahnya pula bila kita “mengkiblatkan” seorang figur yang mungkin mampu menginspirasi kita dalam banyak hal, figur yang mampu membuka mata kita untuk maju dan figur yang mampu menjadi suri tauladan yang baik dalam kehidupan. Figur-figur yang berjiwa besar, berkarakter kuat, mengayomi, berintektualitas tinggi dan mempunyai pengaruh besarlah yang merupakan kriteria figur idaman yang kita butuhkan untuk saat ini. Ditambah kriteria figur yang berbudaya yang mempunyai kepribadian baik, mencerminkan siapa diri mereka sebenarnya secara utuh ke muka publik.
Selain orang tua yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan saya hingga saat ini, sosok Dahlan Iskan juga banyak mengilhami dan menginspirasi saya dalam berkarya dan menjalani tangga karir untuk menjadi seorang jurnalis. Mungkin banyak diantara pembaca yang tidak mengetahui siapa dia, apa keistimewaannya dan mengapa dia menjadi sosok yang berpengaruh besar bagi saya. Akan terlalu banyak kertas dan halaman untuk menceritakan hal-hal tersebut.
Saya yakin, orang-orang yang bekerja di media pasti tahu betul siapa Dahlan Iskan. Yah, dia adalah “rajanya” media Indonesia dan asli Indonesia. Mampu mengembangkan karir hingga besar dan membentuk jaringan media yang sangat luas. Jawa Pos, merupakan bukti bahwa usahanya kini dipandang oleh media-media luar. Raja dari ratusan media cetak di Indonesia, Raja yang juga memiliki stasiun radio dan beberapa tv lokal, raja yang dulunya hanya sebagai wartawan biasa dan raja bagi keluarganya. Low Profile, itulah kesan pertama yang akan kita tangkap apabila bertemu langsung dengan beliau. Beliau yakin bahwa suatu saat dunia ini bisa ia genggam dengan caranya. Dan itu semua telah terbukti. Kini saya, anda, dan semua orang yang membaca tulisan ini, hendaknya berkaca dan menyadari bahwa kita juga bisa. Bahkan lebih.
Terima kasih….
*Ketua Himpunan Peminatan Jurnalistik 2009-2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar