Oleh: Wiwit Widianingsih*
Pergantian Rektor pastinya membawa berjuta harapan baru di kalangan mahasiswa maupun staf karyawan Usahid. Tentunya Rektor terpilih saat ini diharapkan membawa perubahan yang lebih baik dari kinerja Rektor sebelumnya. Hanya saja permasalahannya, akankah Rektor terpilih mampu menjadikan Usahid mencapai visinya? Memang butuh waktu cukup lama dan komitmen kerja agar visi dapat tercapai.
Salah satu visi Usahid adalah menjadikan Usahid kampus yang berbudi pekerti luhur. Seperti kita lihat saat ini, hampir sebagian besar kampus hanya dijadikan sebatas tempat ‘nongkrong’ belaka. Ada baiknya jika fungsi sebuah kampus ditempatkan sebagaimana mestinya. Tentunya sebagai wadah untuk mencari ilmu bagi para mahasiswa. Belum lagi attitude sebagian mahasiswanya yang kurang ‘akrab dengan peraturan yang membangun’, seperti merokok di kawasan publik!
Meskipun dulu pernah digantung tulisan di dinding atas lobi Kawasan Dilarang Merokok, tapi tetap saja papan peringatan itu hanya dijadikan sebuah pajangan, bukan peringatan. Dianggap ‘angin lalu.’ Mungkin hal ini sudah menjadi karakter orang Indonesia atau memang mahasiswa Usahid yang enggan mematuhi peraturan tersebut, sampai-sampai papan peringatan dilepas. Padahal efek asap rokok sangat berbahaya bukan hanya bagi penghisapnya, tapi bagi lingkungan. Cukup kita sebut mereka dengan orang yang tak peduli lingkungan dalam hal mendasar dalam kehidupan bermasyarakat.
Ditambah lagi kenakalan oknum UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang terkadang membawa minuman keras dan meminumnya di teras UKM. Begitu pula dengan sampah yang dibuang disembarang tempat membuat pemandangan menjadi kurang indah juga menimbulkan bau tak sedap. Hal terpenting yang saat ini sedang marak diperangi oleh pihak kampus adalah narkoba. Barang haram yang satu ini memang tidak henti-hentinya berusaha dibabat habis oleh pihak kampus yang konon bikin orang nge-‘fly’ itu. Tapi ibarat setan yang tak terlihat secara kasat mata, barang-barang haram itu belum juga dapat dienyahkan dalam kehidupan kampus. Inspeksi mendadak atau pun tes narkoba pada segenap civitas kampus belum terlihat marak sampai saat ini.
Seandainya itu dapat terlaksana, mungkin kualitas stok para pembelajar di Usahid dapat sedikit diperbaiki. Tapi jelas semua itu kembali pada diri masing-masing untuk pilihan menjadi baik ataupun ‘musnah’ dalam artian kematian dalam berpikir sehat selama ajal belum menjemput.
Tentu saja kita tidak bisa mengandalkan pihak Rektorat semata, melainkan harus ada sokongan dari semua pihak yang terkait didalamnya. Terutama kita sebagai mahasiswa untuk turut serta mendukung segala perbaikan yang akan dilakukan di kampus tercinta.
*Penulis adalah Ketua Keputrian UKM Rohis Usahid
Sabtu, 24 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar